Pendalaman Musik Jepang

Minggu, 16 April 2017


Image result for musik tradisional jepang
A. Musik Tradisional

Biwa hōshi, Heike biwa, mōsō, dan goze
 Biwa (琵琶 - Cina: pipa), lute, dimainkan oleh sekelompok pemain keliling (biwa hōshi) (琵琶法師) yang digunakan untuk mengiringi sebuah cerita. Yang paling terkenal dari cerita ini adalah sejarah The Tale of the Heike, abad ke-12 dari kemenangan klan Minamoto atas Taira. Serikat ini akhirnya menguasai sebagian besar budaya musik Jepang.

Selain itu, banyak kelompok musisi buta yang terbentuk khususnya di daerah Kyushu. Musisi tersebut, yang dikenal sebagai mōsō (盲僧 biksu buta) berkeliling di daerah mereka dan melakukan berbagai ritual agama untuk menyucikan rumah agar dapat membawa kesehatan dan keberuntungan. Biwa yang mereka mainkan jauh lebih kecil dari Heike biwa (平家琵琶) yang dimainkan oleh biwa hōshi.

Terkait Lafcadio Hearn dalam bukunya yang berjudul Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things "Mimi-nashi Hoichi" (Hoichi the Earless), cerita hantu Jepang tentang seorang biwa hōshi buta yang memainkan "The Tale of the Heike"

Seorang wanita buta, yang dikenal sebagai goze (瞽女), juga berkeliling di negeri tersebut sejak zaman abad pertengahan. Dia menyanyikan lagu dan bermain musik dengan pukulan drum yang dibawanya. Sejak abad ketujuh belas mereka sering memainkan koto atau shamisen. Organisasi Goze bermunculan di seluruh negeri, dan ada hingga saat ini di prefektur Niigata.

B. Taiko
 Taiko merupakan drum Jepang dalam berbagai ukuran dan digunakan untuk memainkan berbagai genre musik. Taiko ini telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai instrumen utama perkusi yang didasarkan pada berbagai daerah dan musik festival masa lalu. Musik taiko tersebut dimainkan dengan gendang besar yang disebut kumi-daiko. Asal-usulnya tidak pasti, tetapi dapat diperkirakan sejak abad ke-7. Negara Cina telah mengikuti budaya ini, tetapi instrumen dan musiknya tetap khas Jepang. Drum Taiko pada zaman ini digunakan saat pertempuran untuk menakuti musuh dan untuk mengkomunikasikan perintah. Taiko selalu digunakan dalam musik religius Buddha dan Shinto. Taiko ini hanya dimainkan pada saat acara-acara khusus dalam kelompok kecil. Tidak hanya laki-laki, kaum wanita juga memainkan taiko dalam festival semi-agama seperti tarian bon.
Taiko modern konon ditemukan oleh Daihachi Oguchi pada tahun 1951. Pemain genderang jazz, Oguchi menggabungkan latar musik ini ke dalam ansembel. Gaya energik ini membuat kelompoknya populer di seluruh Jepang, dan membuat Wilayah Hokuriku sebagai pusat musik taiko. Popularitas beberapa musisi muncul dari musik ini termasuk Sukeroku Daiko dan rekan band nya Seido Kobayashi. Pada tahun 1969 ada sebuah kelompok yang disebut Za Ondekoza yang didirikan oleh Tagayasu Den; Za Ondekoza dikumpulkan bersama-sama pemain muda yang berinovasi membangun kembali versi baru dari taiko, yang dipakai sebagai cara hidup dalam gaya hidup komunal. Selama tahun 1970-an, pemerintah Jepang mengalokasikan dana untuk melestarikan budaya Jepang, dan banyak kelompok komunitas taiko dibentuk. Pada abad ini, kelompok taiko sudah tersebar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat.Permainan video Taiko Drum Master juga didasarkan pada budaya ini. Salah satu contoh Band Taiko modern adalah Gocoo.

C. Musik daerah Min'yō
 Lagu daerah Jepang (min'yō) dapat dikelompokkan dan diklasifikasikan dalam banyak cara, tetapi sering kali dikelompokkan dari empat kategori utama seperti: work song, lagu religi (seperti sato kagura, sejenis musik Shintois), lagu yang digunakan untuk pertemuan-pertemuan seperti, pernikahan, pemakaman, dan festival (matsuri, terutama Obon), dan lagu anak-anak (warabe uta).

Pada musik min'yō, penyanyi biasanya disertai dengan alat musik lute dan tiga alat musik lainnya yang dikenal sebagai shamisen, drum taiko, dan seruling bambu yang disebut shakuhachi. Instrumen lainnya adalah seruling melintang yang dikenal sebagai shinobue, sebuah bel yang dikenal sebagai kane, drum tangan yang disebut tsuzumi, dan / atau kecapi 13 senar yang dikenal sebagai koto. Di Okinawa, instrumen utamanya adalah sanshin. Ini adalah instrumen tradisional Jepang, tapi dengan instrumentasi yang modern, seperti gitar listrik dan penyintesis.

Banyak sekali peristilahan ketika membicarakan musik min'yō seperti ondo, bushi, bon uta, dan komori uta. Ondo pada umumnya menjelaskan beberapa lagu daerah dengan ayunan khasnya. Lagu khas daerah ini pada umumnya dapat didengarkan pada festival tarian Obon. Fushi adalah lagu dengan melodi yang khas. Komori uta adalah lagu pengantar tidur anak. Nama-nama pada lagu min'yo biasanya meliputi peristilahan deskriptif dibagian akhir. Contoh: Tokyo Ondo, Kushimoto Bushi, Hokkai Bon Uta, dan Itsuki no Komoriuta.

Banyak di antara lagu-lagu ini biasanya memerlukan penekanan yang lebih pada beberapa suku kata tertentu serta teriakan bernada (kakegoe). Kakegoe pada umumnya merupakan teriakan kegembiraan dalam musik min'yō, Kakegoe sendiri sering dimasukkan sebagai bagian paduan suara. Ada banyak sekali variasi kakegoe dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Di Okinawa sendiri sebagai contoh, teriakan itu berupa "ha iya sasa!" Di daratan Jepang sendiri teriakan itu berupa "a yoisho!," "sate!," atau "a sore!" serta "a donto koi!," dan "dokoisho!"

Baru-baru ini sistem berbasis serikat dikenal sebagai sistem iemoto telah diterapkan untuk beberapa jenis min'yō. Sistem ini awalnya dikembangkan untuk mentransmisikan genre klasik seperti nagauta, shakuhachi, atau musik koto, tapi karena terbukti menguntungkan untuk para guru dan didukung oleh siswa yang ingin memperoleh sertifikat kemahiran serta nama-nama artis terus menyebar ke genre seperti min'yō, Tsugaru-jamisen dan jenis-jenis musik tradisional lainnya ditularkan dengan cara yang lebih resmi. Saat ini, beberapa min'yō diwariskan dalam organisasi keluarga pseudo.

D. Contoh lagu
 Contoh lagu jepang masa sekarang yaitu :

- Black Rock Shooter dari Hatsune Miku,
- Toumei Datta Sekai dari Motohiro Hata,
- Flow dari Sign,
- Why can’t i have a dream dari Hatsune Miku,
- aLIEz dari Hiroyuki Sawano,
- Love is War dari Hatsune Miku,
- World is Mine dari Hatsune Miku,
- Click dari Ost. Nisekoi,
- Heart Pattern dari Ost. Nisekoi,
- Wired Life dari Ost. Ao No Exorcist,
- Unravel dari Ost. Tokyo Ghoul,
- Seijatachi dari Ost. Tokyo Ghoul,
- Sayonara Memori dari Ost. Naruto,
- Harukaze dari Ost. Bleach,
- Change dari Miwa, dan masih banyak lagi.

E. Tokoh-Tokoh musik Jepang

 Beberapa tokoh yang mengangkat musik jepang lewat karya-karyanya diantaranya Sadao Watanabe untuk jazz, Shirakawa Gunpachiro, Takahashi Chikuzan,Toru Takemitsu komposer dan konduktor Seiji Ozawa. Jepang juga diidentifikasi sebagai salah satu pasar yang paling penting untuk jenis musik.