Perkembangan Dunia Jazz di Indonesia Dari Dulu Sampai Sekarang

Selasa, 25 April 2017

shutterstock_260937065

Musik merupakan sajian pementasan hiburan yang sangat diminati oleh setiap orang.

Dalam musik ada bermacam – macam aliran musik, salah satunya adalah musik jazz dimana musik jazz dalam sejarah perkembangannya juga sudah kawin dengan aliran musik lainnya sehingga musik jazz tidak monoton ketika dinikmati oleh para penggemarnya.

Musik jazz sendiri setelah mendapatkan pengaruh dari aliran musik lainnya juga memperluas segmen pasarnya yakni sudah tidak lagi menjadi musik kaum tertentu namun bisa merambah ke seluruh lapisan masyarakat yang mendengarkan musik jazz itu sendiri.

Musik sendiri memang hiburan yang sudah muncul sejak lama, selain enak didengarkan musik juga bisa membuat perasaan manusia menjadi lebih berkualitas dan bermakna.

Sekilas Tentang Musik Jazz


shutterstock_302574074 (1)

Musik jazz merupakan aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat dimana pada awal kemunculannya merupakan kombinasi dari musik orang Afrika dan Eropa yang dipadukan dengan sajian improvisasi para pemain alat musik dengan skill yang dimiliki.

Musik jazz sendiri muncul dengan sajian alat musik seperti gitar, piano, terompet, trombon, drum, dan saksofon dimana kunci utama dalam penyajian aliran jazz adalah blue notes, polyrhytms, sinkopasi, shuffle note, dan improvisasi skill dalam bermusik.

Dalam aliran musik jazz para pemain musik memang dikenal sangat ahli dalam menampilkan musik secara individu, dimana komposisi permainan memang tidak begitu monoton dengan rangkaian kreatifitas kemampuan para pemainnya mampu membuat sebuah pertunjukkan jazz menjadi lebih hidup dan menarik.

Jazz sendiri merupakan salah satu musik demokratis dimana sisi egaliter yang diperjuangkan kaum kulit hitam di Amerika Serikat dikawinkan dengan musik khas Eropa yang dipenuhi kolaborasi dan interaksi nada yang begitu indah untuk dinikmati para pecintanya.

Perkembangan Musik Jazz di Indonesia

Musik jazz masuk ke Indonesia pada tahun 1930-an yang mana dibawa oleh imigran dari Filipina yang diperdengarkan pertama kali di kota Jakarta. Para pemain musik jazz ini merupakan hiburan bagi para tamu hotel – hotel di kota Jakarta.

Ketika musik jazz mulai sedikit banyak diterima oleh telinga orang Indonesia, musik jazz lantas menyebar ke kota – kota lain seperti kota Bandung dan kota Surabaya yang mana memang dikenal khalayak luas menjadi 2 daerah penghasil musisi – musisi kondang di Indonesia.

Era Tahun 1948

Pada tahun 1948 musik jazz dibawakan oleh musisi Belanda yang tampil di kota Jakarta, dimana setelah kunjungan musisi tersebut mulailah bermunculan grup – grup musik yang beraliran jazz seperti Iskandars Sextet, The Old Timers, dan juga The Progressive Trio.

Pada era 1950-an mulai bermunculan musisi seperti Bill Saragih, Eddy Karamoy, Joop Talalahu, dan iskandar dan juga grup musik jazz seperti Jack Lemmers yang menghiasi dan berusaha mengembangkan musik jazz agar lebih bernyawa di Indonesia pada saat itu.

Era Tahun 1980

Pada tahun 1980-an musik jazz mulai terlihat marak, hal ini dibuktikan dengan munculnya musisi legendaris yang mulai dikenal publik musik di Indonesia seperti Ireng Maulana, Benny Likumahua, Oele Pattiselano, dan grup Elfa Secioria.

Pada era ini musik jazz mulai mendapatkan tempat secara lebih banyak di hati masyarakat pecinta musik di Indonesia, dimana genre jazz mulai banyak yang membuat album di dapur rekaman di perusahaan – perusahaan rekaman di Indonesia.

Berbagai turunan genre musik jazz di era tahun 1990-an yang mana musik jazz dikombinasikan dengan aliran rock dan fusi mulai memunculkan musisi seperti Fariz RM dan grup band Krakatau yang digawangi oleh Indra Lesmana, Donny Suhendra, Dwiki Darmawan, Gilang Ramadhan, dan Pra. B.

Dharma pada perkembangannya berubah nama menjadi band Java Jazz, dan juga musisi seperti tohpati membuat musik jazz menjadi semakin dikenal secara lebih baik.

Pada Tahun 2000


Pada era tahun 2000-an hingga sekarang musik jazz mulai dikenal luas dengan musisi – musisi kondang yang tentu sangat akrab di telinga para pecinta musik di Indonesia, grup band The Groove,
grup band Maliq & D’Essentials, Syaharani, Dewa Budjana, Andien, Tompi, Ecoutez, hingga saat ini yang sedang naik daun adalah Tulus yang mana videonya banyak dinikmati dan didownload oleh para pecinta musik di dunia maya.

Musik jazz pada perkembangan awalnya hanya merupakan sajian musik pentas untuk para tamu di hotel – hotel merubah diri menjadi sebuah aliran musik yang mampu menembus dapur rekaman di perusahaan rekaman major.

Hingga pada saat sekarang aliran musik jazz dengan sangat mudah kita temukan seperti di situs Youtube dimana banyak dijadikan sebagai sarana referensi lagu secara global termasuk musisi – musisi jazz lokal Indonesia juga dengan mudah ditemukan di Youtube.

Itulah transformasi musik jazz yang memang pada perkembangannya hingga sekarang bukan sebuah musik kaum tertentu saja, lewat media perkawinan genre musik musik jazz mampu menjadi pilihan yang menarik bagi pecinta musik di Indonesia.

Jazz Di Era Modern Ini
shutterstock_379405537

Selain itu di era modern ini begitu banyak festival musik jazz diselenggarakan di Indonesia baik level nasional maupun internasional.

Festival Musik Jazz

Kegunaan festival musik jazz ini adalah sebagai ajang silaturahmi antar musisi musik jazz dengan sesama musisi musik jazz lainnya, dan juga sebagai sarana tukar menukar ilmu dan kemampuan dalam hal bermusik dalam kategori genre jazz itu sendiri.

Festival seperti Jakarta International Java Jazz, Jakjazz dan juga Jazz Goes to Campus merupakan sarana silaturahmi dan sharing kemampuan serta skill, bahkan festival – festival tersebut juga mampu menjadi sarana sosialisasi musik jazz secara efektif selain menggunakan media massa seperti TV dan radio ataupun internet.

Itulah sekelumit cerita singkat tentang bagaimanakah musik jazz berkembang di Indonesia dari jaman ke jaman hingga akhirnya musik jazz memiliki pecinta yang tidak sedikit juga di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan gelaran musik jazz juga selalu dipadati oleh penonton setianya.

Menarik bukan? Sebuah musik hasil idealisme bermusik sebagai tujuan untuk menuntut kesetaraan dari bangsa Afrika di Amerika Serikat mampu diterima dengan baik dan kawin secara klop dengan berbagai genre musik yang ada di Indonesia.

Sehingga munculah sub genre dari musik jazz itu sendiri seperti Funk, Jump Blues, Jazz Latin, Swing Mini Jazz, Neo Bop, Cool Jazz, Creative Jazz, Hard Bop, Smooth Jazz, Soul Jazz, Jazz tradisional, Gypsy Jazz, Jazz Fusion, hingga Pop Jazz.

Dimana memang menjadi sebuah saya tarik tersendiri ketika musik jazz digelar sebagai sebuah pentasan yang menarik bagi khalayak ramai. Sekian dari kami dan semoga musik Indonesia maju selalu. Salam.
More aboutPerkembangan Dunia Jazz di Indonesia Dari Dulu Sampai Sekarang

10 Grup Musik Jazz Terbaik di Dunia Sepanjang Masa

Minggu, 23 April 2017

 Jazz merupakan salah satu genre musik yang unik. Jazz dikenal berkat varian genrenya yang cukup luas, mulai dari jazz-fusion, swing, bebop, groove, free jazz, soul jazz, classic jazz dan masih banyak lagi. Genre musik ini juga cukup populer di Indonesia, terbukti dengan banyaknya penyanyi jazz Indonesia terkenal seperti Tompi, Glen Fredly, Indra Lesmana, Syahrani hingga Andien. Sedangkan untuk kategori internasional, beberapa musisi jazz terbaik antara lain adalah Louis Armstrong, Duke Ellington, John Coltrane, Miles Davis, Charles Mingus dan Charlie Parker.

Jika sebelumnya telah kami tampilkan deretan penyanyi jazz terbaik, lantas bagaimana dengan grup jazz. Grup jazz memiliki beberapa sebutan, seperti Jazz Trio (terdiri dari 3 musisi), Quartets (terdiri dari 4 musisi), Quintets (terdiri dari 5 musisi) hingga Sextets (terdiri dari 6 musisi). Selain itu ada sebutan lain seperti Combos (terdiri dari 3-7 musisi), Jazz Ensemble, Orchestra dan Big Band.

Selain itu grup jazz bisa memiliki vokalis, namun bisa hanya berupa musik instrumen saja. Beberapa instrumen musik yang sering digunakan terbagi pada empat bagian, yang pertama pada bagian rhythm yaitu banjo, bass, drums, gitar dan piano. Kemudian pada bagian woodwind yaitu clarinet dan saxophone dan pada bagian brass yaitu trumpet, tuba dan trombone. Terakhir pada bagian string yaitu violin dan cello. Dari sekian banyak grup jazz yang eksis, kami mencoba memilih list 10 grup terbaik sepanjang sejarah.

10 Grup Musik Jazz Terbaik di Dunia Sepanjang Masa


1. Weather Report
Tahun aktif : 1970-1986
Asal : New York, Amerika Serikat
Genre : Jazz fusion, jazz-funk, disco
Anggota Awal : Joe Zawinul, Wayne Shorter, Miroslav Vitous, Alphonse Mouzon, Don Alias, Barbara Burton

2. Art Ensemble of Chicago
Tahun aktif : 1966-2006
Asal : Chicago, Amerika Serikat
Genre : Jazz, fusion
Anggota Awal : Roscoe Mitchell, Lester Bowie, Malachi Favors Maghostut, Joseph Jarman, Phillip Wilson

3. Mahavishnu Orchestra
Tahun aktif : 1971-1987
Asal : New York, Amerika Serikat
Genre : Jazz-rock fusion, heavy metal
Anggota Awal : John McLaughlin, Jan Hammer, Jerry Goodman, Rick Laird, Billy Cobham

4. Return to Forever
Tahun aktif : 1972-1977, 2010-sekarang
Asal : New York, Amerika Serikat
Genre : Jazz fusion, progressive rock
Anggota Awal : Chick Corea, Stanley Clarke, Joe Farrell, Airto Moreira, Flora Purim

5. Miles Davis Quintet
Tahun aktif : 1955-1969
Asal : Alton, Illinois, Amerika Serikat
Genre : Jazz
Anggota Awal : Miles Davis, John Coltrane, Red Garland, Paul Chambers, Philly Joe Jones

6. Classic Quintet
Tahun aktif : 1947-1953
Asal : Toronto, Amerika Serikat
Genre : Jazz, bebop
Anggota Awal : Dizzy Gillespie, Charlie Parker, Bud Powell, Charles Mingus, Max Roach

7. Duke Ellington Orchestra
Tahun aktif : 1923-1996
Asal : New York, Amerika Serikat
Genre : Swing, orchestral jazz
Anggota Awal : Duke Ellington, Barney Bigard, Johnny Hodges, Lonnie Johnson, Irving Mills, Bubber Miley, Don Redman, Jabbo Smith

8. Count Basie
Tahun aktif : 1935-1950, 1952-sekarang
Asal : Kansas City, Amerika Serikat
Genre : Jazz, swing
Anggota Awal : Count Basie, Buck Clayton, Lester Young, Joe Keyes, Oran Page, Jo Jones, Dan Minor, Buster Smith, Jack Washington, Walter Page

9. Louis Armstrong's Hot Five
Tahun aktif : 1912-1928
Asal : New Orleans, Amerika Serikat
Genre : Jazz, swing
Anggota Awal : Louis Armstrong, Lil Hardin Armstrong, Kid Ory, Johnny Dodds, Johnny St. Cyr, Lonnie Johnson

10. Sun Ra Arkestra
Tahun aktif : 1954-1993
Asal : Alabama, Amerika Serikat
Genre : Jazz fusion, free jazz, experimental bebop
Anggota Awal : Sun Ra, Marshal Allen, John Gilmore, June Tyson


Itulah info lengkap mengenai list 10 grup jazz terbaik sepanjang masa. Deretan grup musik jazz tersebut kebanyakan eksis di era 50an hingga 70an yang merupakan masa keemasan musik jazz. Tentu kebanyakan grup jazz di atas sudah tidak eksis lagi sekarang, namun tentu karya-karya mereka akan  terus dikenang oleh pecinta musik jazz di seluruh dunia hingga kini.

More about10 Grup Musik Jazz Terbaik di Dunia Sepanjang Masa

Sejarah dan Tokoh Musik Klasik Dunia

Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.

Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik popular terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.

Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.

Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

Tokoh-tokoh musik klasik dunia yaitu:

Franz Joseph Haydn. Salah satu komponis yang membawa pengaruh besar dari Zaman Klasik yang mempunyai julukan sebagai “Bapak Kuartet Gesek” atau “Bapak Simfoni”.

Joseph_Haydn 

Komponis ini menghabiskan banyak waktu sebagai musikus untuk keluarga Eszterhazy di Austria (kediaman mereka yang sulit dijangkau). Franz Joseph Haydn merupakan saudara laki-laki dari seorang komponis terkenal (Michael Haydn) dan seorang penyanyi tenor terkenal (Evangelist Haydn). Franz Joseph Haydn lahir pada 31 Maret atau 1 April 1732 dan meninggal dunia pada 31 Mei 1809.

Franz Liszt. Merupakan seorang pengaba, pianis, komposer, dan guru musik klasik asal Hungaria pada abad ke-19.

Franz_Liszt_by_Nadar,_March_1886 

Riwayat hidupnya mengatakan bahwa Liszt menulis sekitar 700 komposisi musik yang didalamnya terdapat puisi simfonis dan lagu gerejawi. Ia juga mengajar dan mempunyai sekitar 400 murid yang memperkenalkan musik baru di era Romantisisme. Kelahiran Raiding, Hungaria pada 22 Oktober 1811 ini merupakan salah satu pianis terbesar dalam sejarah musik dunia. Liszt meninggal dunia pada 31 Juli 1886 di Bayreuth, Jerman.
Franz Schubert. Merupakan komponis berkebangsaan Austria yang lahir pada 31 Januari 1797 dan meninggal dunia pada 19 November 1828.

Franz_Schubert_c1827

Sebelum memasuki usia 20 tahun, ia sudah menulis 6 simfoni, secara keseluruhan sudah menulis 8 simfoni. 2 judul terkenal  diantaranya : Unfinished Symphony dan Great Symphony. Beberapa musik Schubert dibuat dalm bentuk orkes dengan ukuran yang berbeda-beda. Schubert telah menulis 100 lagu dan sampai saat ini pun beberapa lagu terbaik seperti : Who is Sylvia?, Ave Maria, The Trout, dan Serenade. Ia meninggal dunia pada usia 31 tahun dan sudah menghasilkan hampir 1.000 karya musiknya sendiri.

Georg Friedrich Handel. Ia merupakan komponis musik barok Jerman yang banyak menghabiskan waktu semasa hidupnya di Britania Raya. Lahir pada 23 Februari 1685 di Halle, dan meninggal pada 14 April 1759 di London.

George Frideric Handel
Ia merupakan pencipta musik terkemuka oratorio, concerti grossi, dan opera. Beberapa karya terkenal dari Georg Friedrich Hanel adalah Oratorio Messiah, Water Music, dan Firework Music. Georg Friedrich Handel merupakan komponis besar yang banyak di agungkan oleh banyak gereja, baik Anglikan, Protestan, dan Katolik.
Wolfgang Amadeus Mozart. Merupakan salah satu tokoh penting yang membawa pengaruh besar terhadap Zaman Musik Klasik maupun Zaman Musik Romantik, sama seperti yang lainnya. Lahir pada 27 Januari 1756 di Salzburg, dan menutup usia pada umur 35 tahun (5 Desember 1791 di Wina, Austria).

Wolfgang Amadeus Mozart

Ia telah membuat banyak karya sekitar 700 lagu, termasuk musik paduan suara, musik opera, dan musik piano. beberapa karya terbaiknya adalah Die Zauberflote dan opera Don Giovanni. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Kochel-Verzeichnis, dan karay Mozart dianggap sebagai mahakarya musik Zaman Klasik.

More aboutSejarah dan Tokoh Musik Klasik Dunia

Lima Musik Klasik Yang Kontroversial



“Rasanya seperti terlibat pembunuhan,” begitulah yang dirasakan komposer berusia 21 tahun, Jones Tarm tentang pembatalan pertunjukannya bersama New York Youth Symphony baru-baru ini di Carnegie Hall.

Semula ia bermaksud mementaskan karyanya, March to Oblivion, yang banyak diganjar berbagai penghargaan.

Ia menggambarkan karyanya sebagai “persembahan bagi korban yang menderita akibat kekerasan dan kebencian perang, totalitarisme, nasionalisme yang memecah belah –di masa lalu dan sekarang.” Pemenang kompetisi bergengsi First Music ini mengambil beberapa idiom musikal lagu kebangsaan Ukraina era Soviet dan Horst Wessel Lied, lagu resmi partai Nazi.

Di dalam nota program konsernya, Tarm tidak menjelaskan bahwa dia melakukan hal itu –atau kenapa.



Dalam pernyataan publik yang panjang-lebar, direktur eksekutif Youth Symphony's menyatakan “mengingat tidak adanya transparansi dan tidak ada izin dari orang tua, kita tidak dapat menampilkan karyanya di program ini”.

Tidak kalah sengit, Tarm mengatakan setiap musik berhak “berbicara bagi dirinya sendiri”.

Dia lantas menyebut keputusan NYYS sebagai sebuah aksi sensor. (Bagaimanapun, memainkan Horst Wessel Lied masih ilegal di Jerman.)

Pertanyaan apakah musik, sebuah kumpulan dari vibrasi suara, dapat “berarti” apa saja –dan jika ya, bagaimana kita seharusnya menjawab arti tersebut– adalah pertanyaan yang usang dan menyebalkan, yang kita masih belum juga bisa menjawab.

Musik klasik mungkin memiliki reputasi sebagai sesuatu yang halus dan bergenre lebih sopan, tetapi berbagai kontroversi dan skandal melingkupi sejarahnya – provokasi yang terus muncul terkait Wagner, atau Stravinsky, yang Rite of Spring-nya memicu kerusuhan paling legendaris dalam sejarah musik.

Berikut ini beberapa karya musik klasik yang telah menyebabkan kerusuhan –baik karena alasan-alasan, tekstual estetika maupun politik– dalam beberapa abad terakhir.

St John Passion karya JS Bach (1724)

 

Kita tidak akan sungguh-sungguh membayangkan bapak musik klasik ini sebagai tukang intrik –meskipun dibuktikan dalam biografi yang luar biasa oleh John Eliot Gardiner pada tahun 2014, kita juga tidak akan menganggapnya sebagai orang kudus hanya karena dia telah menuliskan musik yang begitu sublim.

Tetapi yang dilakukannya terhadap Gospel of St John, sebuah fondasi bagi karya besar musk klasik, menyisakan hal tidak mengenakkan bagi sebagian orang.

Pada tahun 1995, pecah aksi unjuk rasa mahasiswa di Swarthmore College di Philadelphia, setelah para anggota paduan suara menolak untuk menyanyikan apa yang mereka anggap sebagai kata-kata anti Semitik.

Gospel yang dipermasalahkan itu mengacu pada musuh-musuh Yesus sebagai “Yahudi, Yahudi, Yahudi,” yang diulang-ulang sebanyak 70 kali dalam pertunjukan 110 menit itu.

 

Pada tahun 2000, pada peringatan kematian sang komposer ke 250 tahun, terjadi unjuk rasa menolak pertunjukan Passion di Oregon Beach Festival, ditandai pula dengan seorang rabbi yang menghalang-halangi acara dan yang lainnya mengundurkan diri dari panitia perencanaan festival.

Kritik-kritik bergeser ke perdebatan; studi Michael Marissen, "Lutheranism, Anti-Judaism and Bach's St John Passion" dengan cermat menilik cara Bach menanganiteks gospel yang menantang itu.

Meskipun demikian banyak komentator yang merujuk pada pandangan ahli Bach terkemuka, Robert L Marshall, bahwa St John Passion “memberi suara bagi perasaan-perasaan paling luhur dari jiwa manusia (dan) tak diperlukan permintaan maaf baik maha karya agung itu maupun penciptanya yang tak tertandingkan itu." 

Simfoni No 3: ‘Eroica’, judul baru yang menggantikan ‘Bonaparte’ karya Ludwig van Beethoven (1804)

 

Kisah di belakang persembahan simfoni ketiga Beethoven adalah suatu kisah legendaris dalam musik.

Sebagaimana dituliskan penyiar BBC Tom Service: “Bayangkan jika tak ada kejadian yang turut terlibat, dan Beethoven tetap dalam rencana awal, dan simfoni ketiganya disebut 'Bonaparte'.

Bayangkan berbagai interpretasi dan analisis yang bisa mengarah pada upaya yang menderetkan karya itu antara proyek-proyek Napoleonik dan gagasan humanisnya.

  

'Napoleonic' tentunya menjelaskan bagaimana Beethoven menempatkan karyanya -dia bahkan telah merancang program tentang kehidupan Bonaparte dalam pergeakan-pergerakan simfoni itu. Hingga tiba suatu saat di tahun 1804 ketika dia diberitahu bahwa Napoleon telah mengangkat dirinya sebagai Kaisar.

Persembahan awal bagi Bonaparte pun ditanggalkan; Beethoven mengumumkan bahwa Napoleon adalah seorang “tiran”, yang “akan menganggap dirinya lebih unggul dari semua orang lain,” dan mengganti judul simfoninya menjadi “Eroica”.

Simfoni itu juga kontroversial secara musikal, menyebabkan penggemar berat Beethoven, Hector Berlioz pada satu titik menyatakan “jika itu benar-benar yang diinginkan Beethoven... harus diakui bahwa hal ini merupakan suatu hal yang absurd.”

Absurd atau sebaliknya, Eroica muncul sebagai salah satu monumen budaya terpenting sepanjang masa.

Parade by Erik Satie (1917)

 

“Tuan dan teman-teman tercinta – kalian bukan sekadar dungu, tetapi seorang dungu tanpa musik.”

Begitulah komentar Erik Satie terhadap kritik Jean Poueigh, yang telah memasukan musiknya dalam Parade, sebuah karya 5 menit yang ditulis untuk Diaghilev’s Ballet Russes, yang juga meneyertakan imajinasi iconoclastic modern Jean Cocteau dan Pablo Picasso.

Poueigh kemudian menggugat Satie dalam satu prtarungan pengadilan yang getir –dan menang.

Dikenal sebagai komposer nyleneh dan nyentrik, Satie menggunakan efek suara yang dianggap radikal waktu itu seperti suara ketikan mesin tulis, dentingan botol susu, suara tembakan, terompet kabut dan sirine.

Avant garde? Tentu saja, tetapi penonton dalam pertunjukan erdana di Paris pada 18 Mei 1917 sepakat dengan Poueigh; mereka menyoraki, mencibir, dan bahkan melemparkan buah jeruk pada orkestra itu.

4’33” karya John Cage (1952)

 

Cage, yang belajar bersama Arnold Schoenberg, menyatakan 4'33” adalah karyanya yang paling “penting”; para pengkritiknya menyatakan ini adalah lelucon yang sangat buruk.

Partitur dari karya tiga bagian itu menginstruksikan para pemain untuk tidak memainkan alat musik sepanjang durasi kompossi itu, untuk mendorong penonton terlibat dengan nuansa suara-suara di gedung konser.

Tidak ada yang namanya keheningan. Apa yang mereka pikir keheningan, adalah karena mereka tidak tahu bagaimana mendengar, penuh dengan suara-suara yang tidak sengaja.

Cage, yang sangat dipengaruhi oleh Zen Buddhism, pertama kali menyinggung ide menyusun karya yang sepenuhnya hening selama perkuliahan di Vassar University di akhir 1940an.

Meski demikian, dia memperkirakan bahwa lagu semacam ini akan “tak terpahamkan konteks Barat,” dan agak ragu untuk menuliskannya: “Saya tidak ingin bahwa lagu itu muncul sebagaimana sesuatu mudah dikerjakan atau sebagai lelucon belaka,” dia berkata saat itu.

“Saya ingin menginginkannya sebagai sesuatu yang berarti, dan bisa hidupbersama karya itu.”

Pada tahun 1951, dia menghabiskan waktu di ruang kedap suara di Harvard University, dan pengalaman yang didapatkannya memberikannya kepercayaan intelektual yang dia butuhkan untuk memproses idenya.

“Saya mendengar dua suara, satu tinggi dan satu rendah,” jelasnya.

“Saat saya memaparkannya pada tukang yang bertugas, dia mengatakan pada saya bahwa suara yang tinggi adalah sistem saraf saya yang sedang bekerja, dan yang rendah adalah darah saya sedang bersirkulasi.”

 

Dengan penuh kemenangan, dia menambahkan: “Sampai saya mati nanti, bunyi akan selalu ada. Dan akan terus ada. Tidak perlu ada yang takut tentang masa depan musik.”
Kendati demikian, ada yang menganggap bahwa masa depan musik tidak akan pernah seterancam itu.
Sejak penampilan pertamanya, di Woodstock, New York, pada tahun 1952, para pencela telah dibuat jengkel, marah dan kesal oleh 4'33”.
“Mereka tidak dapat menangkap intinya,” kata Cage.
“Tidak ada yang namanya keheningan. Apa yang mereka pikir keheningan, adalah karena mereka tidak tahu bagaimana mendengar. Anda dapat mendengar angin yang berhembus di luar pada bagian pertama. Pada bagian kedua, hujan mulai mengetuk atap, dan pada bagian ketiga orang-orang itu sendirilah yang menciptakan segala jenis suara yang menarik, ketika mereka berbicara atau keluar ruangan.”
Tetapi sebagaimana dinyatakan oleh Julian Dodd dalam TED Talk baru-baru ini, perdebatan tetap bergolak.
Apakah karya itu tergolong musik? Andalah yang memutuskan.

Four Organs karya Steve Reich (1970)

 

Penonton konser musik klasik di New York umumnya kelompok yang cukup sopan, tetapi tidak begitu di 18 Januari 1973.
Musik karya Reich, ditulis untuk empat jenis organ Hammond dan maracas, ditulis atas permintaan konduktor muda yang visioner dari Boston Symphony Orchestra, Michael Tilson Thomas, yang dengan tidak ragu-ragu memasukkannya ke dalam program konser bersama sejumlah nomor karya Mozart, Bartók dan Liszt.
(Para komposer itu pada masanya dianggap sebagai arsitek dalam revolusi bermusik.)
Tetapi reaksi-reaksi para pendengar malam itu di Carnegie Hall beragam, mulai dari “olokan ringan”, menurut salah satu kritikus, sampai teriakan mengancam, hingga seseorang yang berlari menuruni tangga sambil berteriak “Baiklah, saya mengaku!,” juga seorang perempuan tua menghentak-hentakkan sepatunya di panggung sebagai upaya untuk membuat Boston Symphony Orchestra.
Lalu kita melompat ke tahun 2011, saat Carnegie Hall menyelenggarakan perayaan besar ulang tahun ke 75 “seorang komposer Amerika terbesar yang masih hidup.”

 



More aboutLima Musik Klasik Yang Kontroversial

Konsep Seni Musik Tradisional dan Modern

Rabu, 19 April 2017

Image result for Konsep Seni Musik Tradisional dan Modern

Perkembangan seni musik sangatlah pesat di era sekarang ini. Hal itu bisa dilihat dari munculnya musikus-musikus baru, tren aransemen musik modern dan tradisional oleh kumpulan anak-anak muda lewat situs online Youtube atau Instagram, sampai dengan maraknya permainan musik online seperti guitar hero dan piano tiles. Seni musik juga dapat disebut sebagai ‘makanan pokok’ manusia zaman sekarang.

Banyak sekali kegiatan yang kita lakukan sambil mendengarkan musik, entah itu sambil membuat tugas sekolah, sambil membersihkan rumah, saat menikmati waktu senggang di sore hari, atau saat berkendara menuju suatu tempat. Nyaris seluruh kegiatan manusia dibarengi dengan menikmati seni musik. Setelah mengetahui begitu besarnya eksistensi seni musik dalam kehidupan sehari-hari, rasanya kita perlu sedikit mengetahui sisi teoritis dari seni musik.

Apa sih yang dimaksud dengan seni musik? Apa saja elemen yang terkandung dalam konsep seni musik? Di bawah ini akan dijelaskan tentang poin-poin utama dalam konsep seni musik.

Image result for Konsep Seni Musik Tradisional dan Modern

Pengertian Seni Musik

Mari kita mulai dengan mengartikan kata ‘seni’ dan disusul dengan pengertian ‘musik’ itu sendiri. Seni, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, adalah keahlian membuat karya bermutu, entah itu dilihat dari sisi kehalusan atau keindahannya. Disebutkan juga bahwa seni adalah karya yang diciptakan dengan keahlian luar biasa.

Kata kedua yaitu musik didefinisikan sebagai ilmu menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi yang berkesinambungan. Musik juga diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama dan keharmonisan.

Konsep Seni Musik
1. Suara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, suara adalah bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia dan alat-alat. Suara bisa berbentuk gumaman, dengungan, siulan, nyanyian, teriakan, atau tangisan. Pukulan, gesekan, tiupan atau tekanan pada suatu alat juga dapat menghasilkan suara. Dalam konsep seni musik, suara yang dimaksud adalah suara yang menghasilkan melodi dan harmoni lewat sebuah karya musik.

Suara, atau sebut saja nyanyian, yang ditampilkan secara solo (1 orang), duet (2 orang), trio (3 orang), kwartet (4 orang), atau paduan suara (lebih dari 12 orang). Suara manusia, yaitu pria dan wanita, masing-masing memiliki 3 jenis suara. Jenis suara yang dimiliki wanita adalah sopran, mezzo-sopran dan alto. Pria memiliki jenis suara tenor, baritone, dan bass. Jenis-jenis suara pada wanita dan pria memiliki tingkat yang sama, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
ads

2. Tangga Nada

Konsep seni musik yang kedua adalah tangga nada, yang didefiniskan sebagai suatu susunan nada atau tingkatan bunyi, umumnya berisi 7 nada, yaitu do, re, mi, fa, sol, la, dan si. Secara umum tangga nada yang dikenal adalah mayor dan minor. Interval pada tangga nada mayor adalah 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2, sedangkan interval minor adalah 1, 1/2, 1, 1, 1/2, 1, 1.

Tangga nada mayor biasa dimulai dengan nada do, dan sifat lagu yang dibuat dengan nada mayor bersifat gembira dan cerah. Contoh lagu-lagu dengan tangga nada ini adalah “Anak Gembala” yang dipopulerkan oleh Tasya cilik dan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Tangga nada minor bersifat sedih, dan dimulai dengan nada la. Contoh lagu nada minor adalah “Syukur” oleh H. Mutahar dan “Terima Kasih Guruku” yang diciptakan oleh Sri Widodo.

3. Durasi

Konsep seni musik ini mungkin jarang kita dengar, tetapi perannya sangat penting dalam seni musik. Menurut Galettis (2009), durasi berhubungan dengan panjang pendek nada dan tanda istirahat dalam suatu karya musik. Di dalamnya termasuk beat (ketukan), tanda birama, pulses, rhythm, meter, nilai not, tanda istirahat, dan tempo. Kita tidak akan membahas seluruh elemen durasi, tetapi hanya berfokus pada 4 elemen, yaitu beat, rhythm, meter, dan tempo.

Agak sedikit susah membedakan elemen-elemen tersebut, contohnya saja perbedaan beat dan pulses. Sekilas artinya terdengar sama, tetapi tetap saja terdapat sedikit perbedaan di dalamnya. Beat dan pulses memiliki arti yang sama, yaitu ketukan. Perbedaannya, beat adalah ketukan kuat yang biasanya terasa pada ketukan pertama per bar pada sebuah sebuah lagu, sedangkan pulses adalah keseluruhan ketukan dalam lagu. Memang agak susah untuk dimengerti, tetapi jika kita sering mendengarkan  musik, memainkan alat musik, atau menyanyikan karya seni musik, maka kita akan dengan mudah membedakannya.

Mengenal Lebih Dalam Konsep-Konsep Seni Musik

-Jenis Suara Wanita dan Pria

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, wanita dan pria memiliki 3 jenis suara. Berikut penjelasan lebih jauh mengenai jenis suara wanita dan pria:

1. Soprano, atau biasa disebut sopran, merupakan suara wanita dengan tingkatan nada tertinggi. Jika menggunakan sebuah piano sebagai patokan, maka rentang nada seorang sopran dimulai dari nada C oktaf ke-4 hingga nada G oktaf ke-5. Ada juga beberapa sopran yang suaranya mampu mencapai nada A oktaf ke-5.
2. Mezzo-sopran, adalah suara wanita di tingkat nada medium. Rentang suara yang dapat dicapai seorang dengan jenis suara ini adalah nada A oktaf ke-3 sampai nada A oktaf ke-5.
3. Alto, merupakan suara wanita di tingkat nada yang rendah. Seorang alto memiliki rentang suara dari nada G oktaf ke-3 hingga F oktaf ke-5.
4. Tenor, merupakan suara tingkat nada tinggi pada seorang pria. Rentang nada seorang tenor adalah C oktaf ke-3 hingga A oktaf ke-4. Beberapa solois pria dengan jenis suara tenor bahkan mampu mencapai C oktaf ke-5.
5. Baritone, adalah suara pria di tingkat nada medium. Rentang nada yang dimiliki pria dengan jenis suara ini adalah F oktaf ke-2 hingga F oktaf ke-4.
6. Bass, adalah jenis suara pria di tingkat nada rendah. Bass memiliki rentang nada mulai dari E oktaf ke-2 hingga E oktaf ke-4.

-Jenis Tangga Nada

Dalam seni musik, tangga nada secara umum ada 2 jenis, yaitu diatonik dan pentatonik. Diatonik merupakan tangga nada yang sudah umum kita pakai, berisi 8 nada yang tentunya sudah kita hafal diluar kepala. Tangga nada ini bermula dari negeri barat, dan dipakai di seluruh dunia hingga saat ini. Tidak seperti diatonik, jenis tangga nada pentatonik hanya memiliki 5 nada. Susunan nada seperti ini dapat kita temukan dalam musik tradisional, gamelan yang merupakan musik asli Indonesia memakai tangga nada pentatonik. Gamelan Jawa menggunakan nada 1, 2, 3, 5, 6 yang disebut laras slendro. Adapun gamelan Bali juga menggunakan nada pentatonik yang disebut pelog, berisi nada 1, 3, 4, 5, dan 7.

Elemen Dalam Konsep Durasi

-Beat

Beat atau lebih mudahnya kita sebut sebagai ketukan, dibagi menjadi 2, ada ketukan kuat dan ketukan lemah. Dalam lagu birama 2/4 atau 3/4, ketukan kuat akan terasa pada ketukan pertama saja. Lain halnya dengan birama 4/4, ketukan kuat terasa pada ketukan pertama dan ketiga. Ketukan kuat biasa dijadikan patokan untuk mengisi chord pada suatu lagu.

-Rhythm 

Elemen ini sering disebut sebagai ‘pengisi’ dalam suatu lagu. Rhythm dibuat berdasarkan panjang pendeknya nada dan tanda istirahat pada sebuah lagu. Rangkaian nada berulang dalam suatu lagu bisa disebut sebagai rhythm. Komposer membuat nada berulang tersebut dengan tujuan agar penikmat musik dapat mengingat karya musiknya dengan mudah. Kita juga bisa mendegar rhythm lewat intro sebuah lagu, yang digunakan untuk memperkenalkan lagu pada penikmat musik.

-Meter

Yang dimaksud dengan meter dalam seni musik adalah pengelompokan ketukan. Kelompok ketukan yang umum dipakai adalah 2 ketuk, 3 ketuk, dan 4 ketuk. Dalam partitur, lagu yang memiliki 2 ketukan di setiap barnya ditulis 2/4, lalu 3/4 untuk 3 ketuk, dan 4/4 untuk 4 ketuk. Ada pula lagu yang memiliki 6 ketukan setiap bar, biasa ditulis 6/8. Ketukan yang umum digunakan adalah 4/4, contohnya lagu kebangsaan kita “Indonesia Raya” dan lagu nasional “Maju Tak Gentar”. Ketukan 3/4 juga cukup sering digunakan, contoh lagunya adalah “Burung Kakatua” dari Maluku.

-Tempo

Elemen terakhir yang tak kalah penting adalah tempo, yang didefinisikan sebagai kecepatan ketukan dalam sebuah lagu. Tempo ditulis para komposer untuk menyatakan kecepatan lagu yang mereka inginkan, dan seperti apa keseluruhan lagu saat dimainkan. Tempo bisa dibuat pelan, sedang, cepat, atau sangat cepat. Istilah-istilah tempo yang cukup dikenal adalah adagio (lambat dan lembut), moderato (sedang), allegro (cepat), dan presto (sangat cepat).

Demikian artikel tentang konsep seni musik dan poin-poin penting di dalamnya yang cukup penting untuk dikenal dan diketahui. Seperti yang sudah dijelaskan, konsep seni musik, yaitu suara, tangga nada, dan durasi merupakan konsep dalam pembuatan atau pun permainan sebuah karya seni musik. Semoga artikel ini dapat berguna bagi pembaca, terutama yang berminat masuk dalam dunia seni musik.
More aboutKonsep Seni Musik Tradisional dan Modern

Pengertian Musik Tradisional Dan Modern

Musik merupakan sebuah kesenian sekaligus sarana hiburan yang tercipta dari suara atau bunyi-bunyian yang disusun sedemikian rupa sehingga terkandung irama, harmonisasi, dan lagu yang enak didengar. Secara garis besar musik terbagi menjadi dua jenis yaitu musik tradisional dan musik modern keduanya memiliki perbedaan yang signifikan bisa kita kenali bedasarkan ciri instrumen yang digunakan serta lagu yang dibawakan.

Musik tradisional
Image result for Musik tradisional
Selain sebagai sarana hiburan musik juga bisa dijadikan sebagai cerminan kebudayaan yang berkembang diwilayah setempat , inilah definisi yang melekat pada pengertian musik tradisional, musik tradisional Indonesia lahir dan berkembang di daerah-daerah yang terdapat di Indonesia. Sebagai mana yang kita tahu bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dan juga terdiri dari bermacam-macam suku maka tak heran jika seni kebudayaan Indonesia juga beragam termasuk seni musik yang tercipta sebagai sarana berekspresi bagi masyarakat.

Musik tradisional Indonesia bisa ketahui dari instrumen atau alat musik, lagu yang menggunakan bahasa khas suku tertentu, serta karakteristik yang amat khas mencirikan budaya yang ada di Indonesia, musik tradisional Indonesia ada juga yang tercipta berkat pengaruh musik luar yang dipadukan kemudian diadaptasikan agar pas dengan selera musik orang Indonesia  contohnya seperti musik keroncong yang dipengaruhi oleh musik dari Portugis.

Musik Modern
Image result for Musik Modern
Musik Modern adalah musik yang sudah mendapat sentuhan-sentuhan teknologi baik dari segi instrumen maupun penyajian, musik modern selalu berkembang dan ada pembaharuan seiring berkembangnya zaman, musik modern bersifat universal serta menyeluruh sehingga semua orang bisa saja mengerti, memahami, dan menikmati musik modern tersebut.
More aboutPengertian Musik Tradisional Dan Modern

Otak dan Musik

Selasa, 18 April 2017

Related image

Pendahuluan

 Musik merupakan suatu bentuk kebudayaan yang beberapa dekade terakhir sangat aktif diangkat dan dijadikan suatu bentuk terapi , di beberapa negara sudah banyak didirikan pusat pendidikan dan pelayanan musik, terkait dengan beberapa kondisi dari suatu penyakit khususnya di bidang neurologi. Dan tidak hanya secara institusional pelayanan musik diberikan, namun saat inipun sudah semakin banyak individu individu yang meng”kreasikan” sendiri musik atau lagu yang dapat mempengaruhi dan merangsang mood mereka, sehingga aktivitas pagi hari dapat dimulai dengan lebih menyenangkan dan efektif dalam membangkitkan rasa optimisme,percaya diri dan ketenangan , dimana ke tiga perasaan tersebut yang secara umum ternyata dapat dibangkitkan bila kita mendengar musik atau lagu lagu tertentu ( kondisi ini sangat individual, silahkan masing masing dari kita mencari tahu lagu lagu apa saja yang dapat memberikan pengaruh positif pada mood kita)1. Seperti kita ketahui , betapa musik memiliki arti positif dalam mempengaruhi perasaan yang ada dalam diri seseorang1, terlepas bahwa ada beberapa kondisi dimana musik memberikan pengaruh buruk seperti pada keadaan musicogenic epilepsy ( epilepsy yang dipicu saat mendengarkan music ) , musical partial seizure ( halusinasi mendengar suara music sebagai manifestasi dari epilepsy non kejang ) music release hallucination ( seolah olah mendengar suara music, salah satu kondisi gangguan psikiatri ) , sinesthesia ( halusinasi melihat suatu warna pada saat mendengarkan music tertentu ), dan amusia ( gangguan dalam menentukan pengenalan nada serta irama music )2, namun secara garis besar dan umum , kita sama sama menerima bahwa musik merupakan suatu bentuk media yang sangat baik untuk mempengaruhi mood seseorang, sehingga dipergunakan sebagai terapi, baik itu sebagai terapi adjuvant maupun restorasi untuk beberapa penyakit saraf seperti Parkinson, amnesia, rehabilitasi stroke dan banyak lagi 3. Artikel ini akan menceritakan bagaimana music yang kita dengar, akan diolah oleh bagian bagian tertentu dari otak kita hingga dapat menciptakan perasaan yang menyenangkan kita.


Pembahasan

 Musik, merupakan salah satu bentuk kebudayaan tertua yang pernah lahir di bumi ini . Tanpa kita sadari musik telah tercipta saat bunyi bunyian diciptakan, baik itu sebagai bentuk komunikasi maupun hiburan , dan yang lebih menarik , ternyata eksistensi musik sudah dari awal sangat dekat dengan dunia ilmiah bahkan kedokteran, karena Pthytagoras menemukan salah satu pemahaman awal matematika tentang amplitudo dan frekuensi melalui Lyra yang ia petik , dan yang lebih menarik lagi  Dewa Apollo ( salah satu dewa utama bangsa Yunani ), tidak hanya merupakan dewa di bidang pengobatan, namun juga dewa di bidang musik.4
Bahkan perkembangan agama agama besar yang ada di dunia ini, tidak terlepas dari ciri dan eksistensi masing masing bentuk musik yang mereka miliki seperti Raagas ( Hindu ), Amitabha Sutra ( Budha ), chant Gregorian ( Nasrani ), Tajwid dan Adzan yang dikumandangkan ( Islam ) semuanya merupakan doa ataupun pujian yang diucapkan membentuk irama yang indah4. Kesemua hal menarik tersebut, bagaikan magnet, semakin menarik kita untuk mengerti bagaimana musik di proses dari sebuah bentuk bunyi bunyian  hingga akhirnya dapat mempengaruhi perasaan / mood seseorang 4,5.
Awalnya , bunyi bunyian yang masuk ke telinga kita ditangkap oleh kokhlea, dimana frekuensi  suara rendah akan merangsang sel sel di daerah apeks sementara bunyi dengan frekuensi tinggi akan ditangkap di dasar kokhlea. Kemudian, melalui jaras saraf vestibulo kokhlearis, impuls tersebut menuju nukleus kokhlearis ventralis di daerah medula oblongata, kemudian dilanjutkan menuju kolikulus inferior di batang otak melalui jaras lemniskus lateralis, selanjutnya dari kolikulus inferior impuls suara musik tadi akan diteruskan ke daerah brakium kolikulus inferior lalu ke korpus genikulatum medialis dan terakhir di terima di daerah lobus temporalis superior,  dan mulailah musik mempengaruhi berbagai macam bagian bagian di dalam otak kita , seperti amigdala, tegmentum, striatum , lobus temporal superior, daerah prefrontal dan beberapa bagian lainnya, seperti gyrus Heschl yang berperan dalam pengenalan musik yang pernah didengar 6.
Dari hasil penelitian menggunakan fMRI dan PET scan, didapati bahwa pada saat kita menikmati music yang kita dengar , maka ventral tegmentum area ( VTA ) akan menghasilkan dopamine yang kemudian mempengaruhi area kesenangan kita yaitu amigdala dan nucleus akumbens, dimana semakin intens dan terhanyut kita akan musik yang sedang kita dengarkan semakin giat pulalah ke 2 area tersebut bekerja, walaupun ternyata tidak hanya musik saja yang mampu membuat kedua area tersebut “menyenangkan kita”, sensasi erotis cinta dan addiksi pun menempuh jalur yang sama seperti halnya musik 7.
Kemudian, ada satu hal yang menarik, pada saat membicarakan Mozart effect atau Bethoven effect, dimana kabarnya komposisi dari kedua jenius tersebut yang paling optimal dapat mengaktifkan dan menstimulus lebih banyak area di sistem limbik dibanding karya komposer lainnya ataupun lagu pop biasa, karya karya Ludwig von Bethoven seperti  String Quartet in C-sharp minor, Op. 131 atau karya Wolfgang Amadeus Mozart seperti night music no 1, serenande no 10 in B major, Ah , Vous direi-JC, simfonie in D, rando in C major, seringkali di rekomendasikan sebagai komposisi musik yang baik untuk menstimulus respons otak. Bahkan komposisi klasik popular seperti Air dari Johan Sebastian Bach, dimana alunan melodi dan nuansa yang dibangunnya sangat indah dan menyentuh ruang ketenangan kita, ternyata bila dibandingkan dengan komposisi komposisi Mozart dan Bethoven kurang optimal dalam menstimulus ke optimalan dari kerja otak kita 8. Pertanyaan tersebut membuat kita berfikir , mengapa otak kita lebih menyukai partitur ataupun alunan musik yang “tidak terduga”, cenderung upbeat,  tanpa pengulangan bagian bagian dari komposisi, mengapa otak kita lebih menyukai suatu komposisi yang didalamnya terdapat perubahan tempo yang signifikan, dengan kata lain dan secara umum kita dapat mengatakan mengapa musik Mozart dan Bethoven lebih baik dalam menstimulus otak kita dibanding lagu pop yang lebih menyenangkan perasaan kita 8.
Ternyata hal tersebut juga dipikirkan oleh Leonard Meyer , didalam bukunya Emotion and meaning in music. Di buku itu, Meyer menuliskan bahwa setelah melakukan penelitian dari lebih 200 sampel didapatkan bahwa pada saat amygdala dan nucleus akumbens sedang berada dalam pengaruh dopamine yang tinggi, dibagian lain, nucleus caudatus bekerja menciptakan suatu fase yang bernama fase antisipasi. Fase ini timbul sebelum kita merasakan klimak dalam mendengarkan suatu music/lagu/komposisi, dan bila klimaks itu tercapai maka musik yang kita dengarkan di akhir lagu selain akan menimbulkan sensasi yang menyenangkan , menenangkan, membuat semangat juga meningkatkan metabolisme di otak kita melalui mekanisme vasodilatasi sistemik dari pembuluh darah otak. Lalu bagaimana bila musik yang kita dengarkan terdengar monoton, kemudian bagian bagiannya diulang seperti halnya pakem lagu pop saat ini dimana selalu ada intro,chorus I, chorus II, refrain,bridge,chorus (lagi), refrain,refrain dan ending, ternyata fase antisipasi tidak akan terjadi atau minimal, sehingga yang ada hanyalah sensasi yang menyenangkan , menenangkan, membuat semangat tanpa atau minimal meningkatkan metabolisme di otak 8,9. Keuntungannya adalah , orang orang dengan kesadaran penuh, dengan membangun imajinasi dan kenangan akan suatu musik / lagu tertentu dapat menciptakan fase antisipasi ini, namun hal tersebut tidak berlaku pada bayi maupun orang dengan derajat kesadaran yang rendah hingga minimal 10. Dan pada saat fase antisipasi ini telah terlampau dan kenikmatan kita dalam mendengarkan musik tercapai, tubuh pun merelease endorphin sebagai adjuvant betapa indahnya musik yang kita dengarkan 8,10.

Penutup
 Demikianlah sedikit tulisan mengenai hubungan otak kita dan musik yang kita dengarkan . Mendengarkan musik, walaupun sekilas merupakan aktivitas yang sederhana , selain dapat memberikan mood positif, juga mampu meningkatkan dan menstimulus kerja dari otak kita. Jaras sistem pendengaran beserta area pendengaran di otak, beberapa bagian dari sistim limbik, are pre frontal, merupakan daerah daerah yang berperan aktif dalam menterjemahkan alunan musik yang kita dengarkan, hingga dapat menimbulkan sensasi sensasi yang berpengaruh pada perasaan dan alam pikir kita.

More aboutOtak dan Musik