Sejarah Musik Zaman Kuno

Selasa, 11 April 2017

Image result for sejarah musik zaman kuno

Budaya Barat berakar dari kebudayaan Yunani dan Romawi. Plato dan Aristoteles adalah dua tokoh utama yang memberikan dasar filosofi barat.  Seni sastra Eropa berasal dari tradisi Yunani Kuno dan tradisi Latin (Romawi). Musik barat juga memiliki akar yang sama, walaupun mungkin tidak sejelas bidang-bidang lain seperti seni rupa, seni sastra, sejarah, filosofi dan pemerintahan. Ada banyak contoh kebudayaan dari masa Yunani dan Romawi kuno seperti misalnya karya sastra, arsitektur, seni rupa dan patung-patung kuno. Namun contoh musik dari masa tersebut amatlah jarang, hanya beberapa fragmen dari musik Yunani kuno yang kita miliki saat ini. Kita sama sekali tidak memiliki petunjuk jelas mengenai musik Romawi tetapi kita tetap dapat mengetahui melalui sumber-sumber tertulis bahwa musik memegang peranan penting di dalam kehidupan bangsa Romawi.            Ada begitu banyak teori musik. Akar dari teori musik ini adalah teori musik kuno. Dari teori musik kuno ini, kita mengenal teori dari masa abad pertengahan yang pada akhirnya merupakan bagian dari sistem filosofi yang berlaku. Untuk dapat mengerti musik abad pertengahan kita harus mengerti dulu mengenai perkembangan musik pada zaman kuno tersebut. 

1. Musik Yahudi dan Yunani Kuno (675 SM – Awal Masehi)
Dari masa prasejarah hingga kini, musik dipercayai memiliki kekuatan tertentu. Dalam tradisi Yunani kuno, musik berasal dari para dewa. Merekalah yangmenciptakan musik dan mereka juga yang memainkannya. Musik dianggap dapat menyembuhkan penyakit, memurnikan jiwa dan raga serta memiliki kekuatan ajaib di alam ini.Musik memegang peranan penting dalam upacara keagamaan seperti misalnya dalam kultus Apolo (dengan instrument lira) atau kultus Dyonisius (dengan instrument aulos). Lira dan kithara adalah instrument petik yang memiliki 5-7 senar. Aulos adalah alat musik tiup yang terdiri dari satu atau dua lidah (reed). Bangsa Yahudi dan Yunani dikenal sebagai peletak dasar seni Barat. Beberapa hal penting yang perlu dicatat mengenai kontribusi musik Yahudi dan Yunani Kuno adalah sebagai berikut:
a. Dua jenis musik ini terdiri atas dua tetrachord yang membentuk sebuah tangga nada diatonis dalam satu oktaf (dicetuskan oleh Pythagoras)
b. Menggunakan gaya bernyanyi silabis (satu nada setiap suku kata seperti pada umumnya musik Nusantara)
c. Pada dua jenis musik ini, puisi dan tari saling erat dan menyatu dengan musik dan menyatu sebagai bentuk etis-religius
d. Dua jenis musik ini mempunyai gaya melismatis (satu suku kata dengan menggunakan banyak nada)
e. Tangga nada dengan sistem modus yang digunakan pada musik Abad Pertengahan dan Renaissance
Bagi bangsa Yunani, musik berfungsi untuk mengiringi perang, mengiringi upacara – upacara ritual kerajaan, mengiringi kegiatan – kegiatan kerajaan (upacara-upacara), dan mengiringi pertunjukkan - pertunjukkan (hiburan, drama, lomba olahraga, dan pertarung-an gladiator)Tokoh – Tokoh Musik dari Yunani:Aristoxenos, Saphokles, Aeskhykus, Pythagoras.
 
2. Musik Abad Pertengahan (Abad ke-5 hingga abad ke-16)
Abad pertengahan adalah zaman setelah berakhirnya Kerajaan Romawi, munculnya pengaruh keagamaan (gereja) yang sangat kuat di masyarakat, serta ditandainya perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup  pesat.Ciri - Ciri Musik Abad Pertengahan:
a. Sebagian besar musik diciptakan untuk mengiringi kegiatan- kegiatan gereja
b. Terjadi perubahan dalam musik, dari musik satu suara (monofonik), berkembang menjadi musik yang terdiri atas beberapa suara (Polifonik)
c. Jenis musiknya meliputi musik vokal yang terdiri atas lagu gregorian serta lagu-lagu misa. Musik gregorian berasal dari Yahudi dengan puncak penggunaannya pada upaca-upacara misa
d. Pada era ini ditemukan penggunaan garis paranada, tanda kunci F dan C sera ditemukannya sistem solmisasi do, re, mi, fa, so, la, si oleh seorang musisi sekaligus birawan, yaitu Guido d’Arezzo  Pada saat itu hampir seluruh karya musik hanya berbentuk melodi yang dinyanyikan dengan suara manusia sehingga zaman ini disebut zaman musik vokal. Gereja menolak alat-alat musik dalam peribadatan karena dianggap mengganggu suasana beribadat.Ketika Paus Gregorius I menjabat pimpinan gereja, mulailah diadakan reorganisasi liturgi Katholik dan dimulailah penggunaan musik gregorian sebagai musik resmi gereja Katholik. Bentuk musik gregorian berupa melodi yang dinyanyikan tanpa iringan musik sehingga tekstur lagu-lagu Gregorian lebih bersifat sakral dan hanya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dalam ibadah keagamaan. Lagu-lagu Gregorian mampu menimbulkan suasana tenang, mampu mewakili suara gereja yang sebenarnya. Ritme lagu-lagu Gregorian sangat fleksibel, hampir tidak ada tekanan. Kebebasan ritme yang dikembangkan oleh musik Gregorian menjadikan musik Gregorian mengambang dan hanya mengandalkan improvisasi.Pada abad ini, selain berkembang musik-musik gereja ataupun lagu-lagu gregorian, juga berkembang musik keduniawan. Musik keduniawan adalah musik yang bertemakan tentang percintaan, pesta rakyat, kerajaan, dan pengiring tari ataupun drama (selain musik gereja).
Tokoh Musik Abad Pertengahan:Hans Sachs (1494-1576), Adam de la Halle (1240-1287), Guillame de Poitiers (1071-112), Wather con der Vogel Weide (1170-1230), Paus Gregorius I (592-604).